Siapa vokalis band dunia yang terbaik menurut Anda? Lewat polling dari
pendengar XFM, Liam Gallagher menjadi vokalis terbaik sepanjang masa
bahkan mengalahkan Freddie Mercury.
Mantan vokalis Oasis yang
kini menjadi pentolan band Beady Eye pun merasa tersanjung dengan cap
tersebut. Tapi Liam adalah Liam, ia mengaku tidak kaget dinobatkan
menjadi yang terbaik.
"Vokalis terbaik? Sebenarnya saya tahu itu! Tak banyak vokalis terbaik
antara kita. Banyak orang yang hanya berpura-pura di luar sana. Tapi
saya ingin berterimakasih telah memilih dan sebagainya. Menyenangkan," ujar Liam dilansir NME, Senin (12/3/2012).
Dalam polling tersebut posisi lima besar ditempati vokalis Depeche Mode
Dave Graham, vokalis Foo Fighters Dave Grohl dan vokalis Muse Matt
Bellamy. Lima vokalis lain yang masuk dalam polling adalah Brandon
Flowers 'The Killers', Morrisey, Jim Morrison 'The Doors', Kurt Cobain
'Nirvana' dan Alex Turner 'Arctic Monkeys'.
Tak hanya mengaku keren, Liam juga berpendapat dirinya terlalu tampan
untuk diabaikan dalam band. Jika orang melihat bandnya, ketampanan Liam
akan membuat orang fokus hanya padanya.
"Ini selalu tentang suara saya. Jika kamu orang yang tampan seperti saya, kamu harus berada di depan, iya kan?" jelasnya.
20 vokalis sepanjang masa versi polling XFM:
1. Liam Gallagher
2. Freddie Mercury
3. Dave Gahan
4. Dave Grohl
5. Matt Bellamy
6. Brandon Flowers
7. Morrissey
8. Jim Morrison
9. Kurt Cobain
10. Alex Turner
11. Paul Weller
12. Mick Jagger
13. Tom Meighan
14. Eddie Vedder
15. Joe Strummer
16. Ian Curtis
17. Caleb Followill
18. Ian Brown
19. Thom Yorke
20. Chris Martin
Tentang Musik
wanko182.blogspot.com
Rabu, 25 Juli 2012
Selasa, 17 Juli 2012
Pengaruh Musik - Musik "Cengeng" Di Kehidupan Kita
"Hati-hati dengan lagu cengeng"
"Ada fenomena buruk di negara kita", terutama generasi muda saat ini. Mereka suka sekali mendengarkan lagu-lagu dengan syair dan nada yang cengeng, padahal di era harmoko, bahkan bung karno juga, lagu-lagu cengeng sempat dilarang, apalagi yang datang dari Malaysia (tentu tidak semua!).. Entah setan apa yang merasuk ke generasi muda kita, hingga "racun-racun" itu kembali diputarkan. Secara ilmiah, mendengarkan lagu-lagu "loyo" tersebut dapat mengurangi produksi hormon serotonin dalam otak kita, sehingga mengakibatkan diri kita menjadi sedih dan buat kita depresi. Akibatnya hidup menjadi tidak bersemangat, gampang letih, lesu, loyo. Jadi hati-hati dengan lagu yang anda dengarkan! "
Pengaruh mengkonsumsi musik cadas (metal,rock,hardcore)
Musik memang banyak mempengaruhi hidup manusia. Menjadi komoditi bisnis, pengungkapan perasaan atau hanya sebagai hiburan semata. Termasuk kondisi psikologis. Mendengar musik klasik, katanya bisa merangsang tingkat kecerdasan. Memberikan semangat, atau menenangkan pikiran. Tapi apakah efek yang sama bisa didapat jika mendengarkan musik cadas, seperti rock atau metal?
Selama ini, banyak orang mengaggap metal adalah musik orang-orang frustasi atau depresi. Musik cadas ini juga dianggap mendorong para remaja untuk selalu berontak pada orang tua. Metal dan rock equal putus sekolah dan masa depan suram. Singkatnya, metal tidak berdampak positif.
Jika anda setuju dengan anggapan diatas, siap-siaplah kecewa. Sebuah studi yang dilakukan Stuart Cadwallader dan Jim Campbell dari National Academy for Gifted and Talented Youth University of Warwick di Coventry, Inggris, mengatakan sebaliknya. Musik metal atau rock malah memberikan dampak positif bagi para remaja.
Mereka melakukan survey ini pada lebih dari 1000 murid berumur 11 hingga 18 tahun di Inggris. Survey ini juga menunjukkan kalau penggemar metal tidak sepenuhnya bermasa depan suram.
"Selama ini, banyak anak pandai dikaitkan dengan musik klasik dan kutu buku. Ini stereotype yang salah. Kami melihat satu grup, malah terasa lebih stress dengan musik klasik dan buku. Mereka menghilangkan stress itu dengan metal," ujar Cadwallader.
Dalam studi itu, para responden diminta menyebutkan latar belakang keluarga, pendidikan, hobi, dan media yang dikonsumsi. Setelah diranking, ternyata musik rock dan heavy metal menduduki peringat teratas. Kedua ditempati musik pop.
Menurut studi itu, beberapa murid berbakat dan pintar menggunakan musik metal untuk mengurangi tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk menghilangkan stres dengan mendengarkan metal. Rasa frustasi dan amarah berlebih pun mudah diatasi setelah menikmati alunan musik cadas.
"Mungkin para murid berbakat itu bisa melupakan sedikit demi sedikit stress dan tekanan itu dengan mendengarkan musik cadas. Mereka juga bisa menghilangkan efek negatif setelah menikmatinya," kata Cadwallader.
Benarkah Albert Einstein atau Stephen Hawking mendengarkan band seperti Opeth untuk menghilangkan stress? Masih sulit untuk dibayangkan. Setidaknya ini membuktikan anggapan salah tentang musik metal dan rock. Para pelajar dalam penelitian itu bisa mematahkan kalau rock tidak hanya dikaitkan dengan drop out dari sekolah. Atau masa depan suram dan kriminalitas semata.
"Ada fenomena buruk di negara kita", terutama generasi muda saat ini. Mereka suka sekali mendengarkan lagu-lagu dengan syair dan nada yang cengeng, padahal di era harmoko, bahkan bung karno juga, lagu-lagu cengeng sempat dilarang, apalagi yang datang dari Malaysia (tentu tidak semua!).. Entah setan apa yang merasuk ke generasi muda kita, hingga "racun-racun" itu kembali diputarkan. Secara ilmiah, mendengarkan lagu-lagu "loyo" tersebut dapat mengurangi produksi hormon serotonin dalam otak kita, sehingga mengakibatkan diri kita menjadi sedih dan buat kita depresi. Akibatnya hidup menjadi tidak bersemangat, gampang letih, lesu, loyo. Jadi hati-hati dengan lagu yang anda dengarkan! "
Pengaruh mengkonsumsi musik cadas (metal,rock,hardcore)
Musik memang banyak mempengaruhi hidup manusia. Menjadi komoditi bisnis, pengungkapan perasaan atau hanya sebagai hiburan semata. Termasuk kondisi psikologis. Mendengar musik klasik, katanya bisa merangsang tingkat kecerdasan. Memberikan semangat, atau menenangkan pikiran. Tapi apakah efek yang sama bisa didapat jika mendengarkan musik cadas, seperti rock atau metal?
Selama ini, banyak orang mengaggap metal adalah musik orang-orang frustasi atau depresi. Musik cadas ini juga dianggap mendorong para remaja untuk selalu berontak pada orang tua. Metal dan rock equal putus sekolah dan masa depan suram. Singkatnya, metal tidak berdampak positif.
Jika anda setuju dengan anggapan diatas, siap-siaplah kecewa. Sebuah studi yang dilakukan Stuart Cadwallader dan Jim Campbell dari National Academy for Gifted and Talented Youth University of Warwick di Coventry, Inggris, mengatakan sebaliknya. Musik metal atau rock malah memberikan dampak positif bagi para remaja.
Mereka melakukan survey ini pada lebih dari 1000 murid berumur 11 hingga 18 tahun di Inggris. Survey ini juga menunjukkan kalau penggemar metal tidak sepenuhnya bermasa depan suram.
"Selama ini, banyak anak pandai dikaitkan dengan musik klasik dan kutu buku. Ini stereotype yang salah. Kami melihat satu grup, malah terasa lebih stress dengan musik klasik dan buku. Mereka menghilangkan stress itu dengan metal," ujar Cadwallader.
Dalam studi itu, para responden diminta menyebutkan latar belakang keluarga, pendidikan, hobi, dan media yang dikonsumsi. Setelah diranking, ternyata musik rock dan heavy metal menduduki peringat teratas. Kedua ditempati musik pop.
Menurut studi itu, beberapa murid berbakat dan pintar menggunakan musik metal untuk mengurangi tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk menghilangkan stres dengan mendengarkan metal. Rasa frustasi dan amarah berlebih pun mudah diatasi setelah menikmati alunan musik cadas.
"Mungkin para murid berbakat itu bisa melupakan sedikit demi sedikit stress dan tekanan itu dengan mendengarkan musik cadas. Mereka juga bisa menghilangkan efek negatif setelah menikmatinya," kata Cadwallader.
Benarkah Albert Einstein atau Stephen Hawking mendengarkan band seperti Opeth untuk menghilangkan stress? Masih sulit untuk dibayangkan. Setidaknya ini membuktikan anggapan salah tentang musik metal dan rock. Para pelajar dalam penelitian itu bisa mematahkan kalau rock tidak hanya dikaitkan dengan drop out dari sekolah. Atau masa depan suram dan kriminalitas semata.
Band Yang Direkomendasikan :
-Suicide Silence
-As I Lay Dying
-Asking Alexandria
-SlipKnot
-Arch Enemy
Musik Metal Membantu Kendalikan Emosi
Tidak semua orang suka dengan musik beraliran cadas. Iramanya yang
hingar bingar dianggap sebagai musik yang hanya membuat telinga tuli.
Tapi mulai sekarang, meskipun Anda tak menyukainya, tak ada salahnya
jika Anda memanfaatkan keberadaannya untuk meredan stres. Tak percaya ?
Penelitian terbaru yang dilansir oleh Sciencedaily bahkan menyebutkan bahwa penggemar musik heavy metal ternyata lebih pandai meredam emosi negatif, lebih ekspresif dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.
Penelitian yang melibatkan 1.057 murid dari usia antara 11 dan 18 tahun dari sekolah National Academy di Amerika. Semua responden diteliti dengan cermat hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di sekolah, bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan jenis media yang mereka konsumsi.
“Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa bahwa presepsi yang selama ini beredar salah. Selama ini orang menganggap murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca, ” ujar Stuart Cadwallader, kepala penelitian dari Warwick University.
Sayangnya, menurut Stuart tudi mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’. Sebagian besar murid mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik heavy metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas dari rasa frustrasi dan kemarahan. Di sini berhasil dibuktikan bahwa musik heavy metal atau cadas juga bisa meredekan situasi hati atau mood yang sedang buruk. Menurut Stuart, banyak musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan komersial.
Penelitian terbaru yang dilansir oleh Sciencedaily bahkan menyebutkan bahwa penggemar musik heavy metal ternyata lebih pandai meredam emosi negatif, lebih ekspresif dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.
Penelitian yang melibatkan 1.057 murid dari usia antara 11 dan 18 tahun dari sekolah National Academy di Amerika. Semua responden diteliti dengan cermat hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di sekolah, bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan jenis media yang mereka konsumsi.
“Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa bahwa presepsi yang selama ini beredar salah. Selama ini orang menganggap murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca, ” ujar Stuart Cadwallader, kepala penelitian dari Warwick University.
Sayangnya, menurut Stuart tudi mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’. Sebagian besar murid mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik heavy metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas dari rasa frustrasi dan kemarahan. Di sini berhasil dibuktikan bahwa musik heavy metal atau cadas juga bisa meredekan situasi hati atau mood yang sedang buruk. Menurut Stuart, banyak musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan komersial.
Senin, 16 Juli 2012
SEJARAH SINGKAT BAND ARCH ENEMY
Arch Enemy adalah band melodic death metal Swedia,
awalnya sebuah supergrup, dari Halmstad, terbentuk pada tahun 1996.
Anggotanya mantan band-band ternama seperti Carcass, Armageddon,
Carnage, Mercyful Fate, Spiritual Beggars, dan Eucharist. Band ini
didirikan oleh gitaris Carcass, Michael Amott bersama dengan Johan
Liiva, yang keduanya berasal dari band beraliran death metal Carnage. Band ini telah merilis sembilan album studio, sebuah album live (Burning Japan Live 1999), dua DVD dan tiga EP.
ARCH ENEMY
Personil
Sekarang
ARCH ENEMY
Personil
Sekarang
- Christopher Amott – gitar (1996-2005, 2007-sekarang)
- Michael Amott – gitar (1996-sekarang), keyboard on Doomsday Machine dan Rise of the Tyrant.
- Sharlee D’Angelo – gitar bass (1999-sekarang)
- Daniel Erlandsson – drum (1996, 1998-sekarang)
- Angela Gossow – vocals (2001-sekarang)
- Martin Bengtsson – gitar bass (1997-1998)
- Johan Liiva – vokal (1996-2000)
- Peter Wildoer – drum (1997)
Jumat, 13 Juli 2012
All That Remains Segera Luncurkan Album Baru
All That Remains, unit metalcore asal Massachusetts, Amerika Serikat ini baru saja menyelesaikan rekaman untuk album terbaru mereka berjudul A war You Can Not Win,
yang akan dirilis pada bulan September mendatang melalui Razor & Tie / Prosthetic Records.
“Jadi kami akan merilis album baru pada musim gugur mendatang dan album
tersebut berjudul
‘A War You Can Not Win’. Kami bekerja cukup keras
untuk album ini dan kami mencoba untuk melakukan beberapa hal baru
(seperti yang sering kami lakukan) dan kami sangat senang album ini akan
keluar.” Ujar vokalis Philip Labonte seperti yang dirilis oleh Loudwire (21/6) kemarin.
Ia lantas melanjutkan; “Ada beberapa bagian dalam album
tersebut yang berbeda dan akan membawa kalian terbang jauh. Beberapa
dari ini akan seperti yang telah kalian kira dari ATR. Dan saya yakin
semua dalam album ini akan membuat internet seperti kemasukan setan!
Peluncuran album tersebut akan dimulai pada musim gugur ini dan kami
sudah menyiapkan sebuah tur untuk menunjukan album tersebut, mari
bergabunglah!” Lanjut Philip Labonte.
Album A War You Can Not Win diproduseri oleh gitaris Killswitch Engage, Adam D. Album tersebut merupakan album studio ketujuh setelah album terakhir mereka For We Are Many yang
dirilis tahun 2010 lalu. All That Remains yang dibentuk tahun 2002 ini
hanya menyisakan Labonte dan Oli Herbert sebagai personil asli. Saat ini
All That Remains digawangi oleh Philip Labonte (vokal), Oli Herbert
(gitar), Mike Martin (gitar), Jeanne Sagan (bass) dan Jason Costa
(drum).
Kamis, 12 Juli 2012
Drummer Terbaik Dunia 2012 versi RollingStone
Drummer Terbaik Dunia 2012 versi Rollingstone - seperti pada tahun2 sebelumnya, majalah RollingStone selalu mempublikasikan top 10 drummer terbaik di dunia yang mereka publis setiap awal februari. Pada tahun ini 2012, kembali majalan RollingStone mengupdate daftar penabuh drum terbaik, silahkan disimak info selengkapnya!
Siapakah drummer terbaik dunia tahun 2012 versi majalah RollingStone?
1. John Bonham (Led Zeppelin)
2. Neil Peart (Rush)
3. Keith Moon (The Who)
4. Dave Grohl (Nirvana, Them Crooked Vultures)
5. Stewart Copeland (The Police, Oysterhead)
6. Ringo Starr (The Beatles)
7. Ginger Baker (Cream, blind Faith)
8. Jimmy Chamberlin (Smashing Pumpkins)
9. Charlie Watts (The Rolling Stones)
10. Carter Beauford (Dave Matthews Band)
Travis Barker Anggap Dirinya Petinju
Drummer dari trio punk rock Blink 182,
Travis Barker mengungkapakan bahwa dalam setiap penampilannya ia mempersiapkan dirinya bagai seorang petinju.
Mengutip berita dari contactmusic.com, Sabtu (7/7), ia mengatakan bahwa setiap tampil dlam konser bersama Blink 182 ia mempersiapkan dirinya bagai seorang petinju. "Aku mempersiapkan diriku layaknya seperti seorang petarung. Aku mengunci diriku di ruangan, melakukan pemanasan dalam beberapa jam, keluar dan menujukkan aksiku. Aku selalu tampil habis-habisan dan kerahkan seluruh tenagaku. Dan hanya tampil bertiga, ini merupakan hal yang luar biasa,"
ucap drummer yang tubuhnya dipenuhi oleh tatto tersebut. Travis yang juga bergabung dengan Tom DeLonge dan Mark Hoppus dalam Blink 182 baru saja meyelesaikan tur Eropa, dan sangat menyukai penampilan bandnya tersebut. Ia menambahkan, "Aku sangat menikmati kunjungan terakhir kami di Eropa. Dapat tampil di depan 200 orang lebih orang meerupakan sesuatu yang gila. Kau takkan menemukan konser tersebut di Amerika Serikat." "Musik rock akan selalu hidup dan hebat di Eropa. Ini yang paling besar. Seperti lautan kau akan melihat banyak orang dalam beberapa hari," jelas Travis.
Langganan:
Postingan (Atom)